When Marnie Was There (Jepang: 思い出のマーニー, Hepburn: Omoide no Mānī, lit. Memories of Marnie) adalah sebuah film anime Jepang tahun 2014 yang ditulis dan disutradarai oleh Hiromasa Yonebayashi, diproduksi oleh Studio Ghibli, dan diangkat berdasarkan novel When Marnie Was There karya Joan G. Robinson.[1] Film ini dirilis pada 19 Juli 2014.[2] Film ini merupakan film terakhir dari Studio Ghibli sebelum mengumumkan bahwa divisi film mereka memutuskan untuk hiatus sejenak setelah mengerjakan film The Tale of the Princess Kaguya, dan Hayao Miyazaki pensiun tepat setahun sebelum film ini dirilis.[3] Kemungkinan ini menjadi film terakhir yang akan dirilis oleh Studio Ghibli sebagai akibat dari proses hiatus.[4] Film ini dirilis dalam bentuk Blu-ray dan DVD di Jepang pada 18 Maret 2015.[5]
"When Marnie Was There" adalah sebuah film animasi yang dirilis pada tahun 2014 oleh Studio Ghibli, sebuah studio animasi terkenal dari Jepang yang dikenal dengan karya-karya berkualitas tinggi dan cerita yang menyentuh hati. Film ini disutradarai oleh Hiromasa Yonebayashi dan diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Joan G. Robinson. Dengan latar belakang yang indah dan alur cerita yang mendalam, film ini menawarkan pengalaman menonton yang memikat dan penuh emosi.
Cerita berpusat pada seorang gadis muda bernama Anna Sasaki, yang tinggal di Sapporo bersama orang tua angkatnya. Anna adalah seorang gadis yang pendiam dan cenderung menyendiri, sering merasa terasing dari dunia di sekitarnya. Karena masalah kesehatan, ia dikirim untuk tinggal bersama kerabat jauh di sebuah desa tepi pantai yang tenang. Di sana, Anna menemukan sebuah rumah tua yang megah dan misterius di seberang rawa. Rumah itu tampaknya tidak berpenghuni, tetapi Anna segera bertemu dengan seorang gadis berambut pirang bernama Marnie.
Pertemuan dengan Marnie membawa Anna ke dalam petualangan emosional yang mengubah hidupnya. Marnie adalah sosok yang penuh teka-teki, dan hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan yang dalam. Namun, seiring berjalannya waktu, Anna mulai menyadari bahwa ada lebih banyak misteri di balik keberadaan Marnie dan rumah tua tersebut.
Mengapa Film Ini Menarik Ditonton
Visual yang Memukau: Studio Ghibli dikenal dengan animasi yang indah dan detail, dan "When Marnie Was There" tidak terkecuali. Setiap adegan dipenuhi dengan warna-warna lembut dan pemandangan alam yang menakjubkan, menciptakan suasana yang menenangkan dan memikat. Desain karakter yang ekspresif dan latar belakang yang kaya detail menambah kedalaman visual film ini.
Cerita yang Menyentuh: Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti persahabatan, identitas, dan penerimaan diri. Hubungan antara Anna dan Marnie digambarkan dengan sangat halus dan emosional, membuat penonton merasakan kedekatan dan ketulusan di antara mereka. Alur cerita yang penuh misteri dan kejutan juga membuat penonton terus tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang rahasia di balik Marnie.
Karakter yang Kompleks: Anna adalah karakter yang kompleks dengan banyak lapisan emosi. Perjuangannya dengan rasa kesepian dan pencarian jati diri digambarkan dengan sangat realistis, membuatnya mudah untuk dihubungkan oleh penonton. Marnie, di sisi lain, adalah sosok yang penuh teka-teki namun menawan, menambah elemen misteri yang membuat cerita semakin menarik.
Pesan Moral yang Dalam: Film ini menyampaikan pesan tentang pentingnya memahami dan menerima diri sendiri, serta bagaimana persahabatan sejati dapat membantu seseorang mengatasi rasa kesepian dan ketidakpastian. Pesan ini disampaikan dengan cara yang halus namun kuat, meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.
Musik yang Menghanyutkan: Musik dalam film ini, yang digubah oleh Takatsugu Muramatsu, menambah suasana emosional dan magis dari cerita. Melodi yang lembut dan menyentuh hati mengiringi perjalanan Anna dan Marnie, memperkuat pengalaman menonton secara keseluruhan.