One Piece Zoro

Roronoa Zoro adalah karakter pada seri anime Jepang One Piece. Ia sebagai petarung bajak laut topi jerami dan menjadi anggota kedua kru dari Monkey D Luffy.

10 Fakta Unik Jepang yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Berkunjung ke Negeri Sakura!

Jepang telah berdampak besar pada dunia melalui berbagai inovasi yang telah mengubah gaya hidup kita sehari-hari, makanan yang telah menciptakan selera global, dan subkultur yang terus memengaruhi budaya pop.

LOKASI WISATA ONE PIECE

Sosok bernama Monkey D. Luffy begitu identik dengan anime One Pice. Dia adalah sosok yang berjuang di tengah lautan ganas untuk mencari harta karun. Kalau kamu salah satu penggemarnya, bisa kunjungi wajaha yang ada di Tokyo One Piece Tower. Di sini, sangat lengkap ornamen anime One Piece.Selain Luffy, kamu akan bertemu kawan-kawannya seperti Nami, Sanji, Zoro, dan masih banyak lainnya. Bisa juga membeli mainan sebagai cinderamata untuk dibawa pulang.

Senin, 16 Desember 2024

ANIME WHEN MARNIE WAS THERE

 


When Marnie Was There (Jepang思い出のマーニーHepburnOmoide no Mānī, lit. Memories of Marnie) adalah sebuah film anime Jepang tahun 2014 yang ditulis dan disutradarai oleh Hiromasa Yonebayashi, diproduksi oleh Studio Ghibli, dan diangkat berdasarkan novel When Marnie Was There karya Joan G. Robinson.[1] Film ini dirilis pada 19 Juli 2014.[2] Film ini merupakan film terakhir dari Studio Ghibli sebelum mengumumkan bahwa divisi film mereka memutuskan untuk hiatus sejenak setelah mengerjakan film The Tale of the Princess Kaguya, dan Hayao Miyazaki pensiun tepat setahun sebelum film ini dirilis.[3] Kemungkinan ini menjadi film terakhir yang akan dirilis oleh Studio Ghibli sebagai akibat dari proses hiatus.[4] Film ini dirilis dalam bentuk Blu-ray dan DVD di Jepang pada 18 Maret 2015.[5]

"When Marnie Was There" adalah sebuah film animasi yang dirilis pada tahun 2014 oleh Studio Ghibli, sebuah studio animasi terkenal dari Jepang yang dikenal dengan karya-karya berkualitas tinggi dan cerita yang menyentuh hati. Film ini disutradarai oleh Hiromasa Yonebayashi dan diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Joan G. Robinson. Dengan latar belakang yang indah dan alur cerita yang mendalam, film ini menawarkan pengalaman menonton yang memikat dan penuh emosi.

Cerita berpusat pada seorang gadis muda bernama Anna Sasaki, yang tinggal di Sapporo bersama orang tua angkatnya. Anna adalah seorang gadis yang pendiam dan cenderung menyendiri, sering merasa terasing dari dunia di sekitarnya. Karena masalah kesehatan, ia dikirim untuk tinggal bersama kerabat jauh di sebuah desa tepi pantai yang tenang. Di sana, Anna menemukan sebuah rumah tua yang megah dan misterius di seberang rawa. Rumah itu tampaknya tidak berpenghuni, tetapi Anna segera bertemu dengan seorang gadis berambut pirang bernama Marnie.

Pertemuan dengan Marnie membawa Anna ke dalam petualangan emosional yang mengubah hidupnya. Marnie adalah sosok yang penuh teka-teki, dan hubungan mereka berkembang menjadi persahabatan yang dalam. Namun, seiring berjalannya waktu, Anna mulai menyadari bahwa ada lebih banyak misteri di balik keberadaan Marnie dan rumah tua tersebut.


Mengapa Film Ini Menarik Ditonton

  1. Visual yang Memukau: Studio Ghibli dikenal dengan animasi yang indah dan detail, dan "When Marnie Was There" tidak terkecuali. Setiap adegan dipenuhi dengan warna-warna lembut dan pemandangan alam yang menakjubkan, menciptakan suasana yang menenangkan dan memikat. Desain karakter yang ekspresif dan latar belakang yang kaya detail menambah kedalaman visual film ini.

  2. Cerita yang Menyentuh: Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti persahabatan, identitas, dan penerimaan diri. Hubungan antara Anna dan Marnie digambarkan dengan sangat halus dan emosional, membuat penonton merasakan kedekatan dan ketulusan di antara mereka. Alur cerita yang penuh misteri dan kejutan juga membuat penonton terus tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang rahasia di balik Marnie.

  3. Karakter yang Kompleks: Anna adalah karakter yang kompleks dengan banyak lapisan emosi. Perjuangannya dengan rasa kesepian dan pencarian jati diri digambarkan dengan sangat realistis, membuatnya mudah untuk dihubungkan oleh penonton. Marnie, di sisi lain, adalah sosok yang penuh teka-teki namun menawan, menambah elemen misteri yang membuat cerita semakin menarik.

  4. Pesan Moral yang Dalam: Film ini menyampaikan pesan tentang pentingnya memahami dan menerima diri sendiri, serta bagaimana persahabatan sejati dapat membantu seseorang mengatasi rasa kesepian dan ketidakpastian. Pesan ini disampaikan dengan cara yang halus namun kuat, meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.

  5. Musik yang Menghanyutkan: Musik dalam film ini, yang digubah oleh Takatsugu Muramatsu, menambah suasana emosional dan magis dari cerita. Melodi yang lembut dan menyentuh hati mengiringi perjalanan Anna dan Marnie, memperkuat pengalaman menonton secara keseluruhan. 

"When Marnie Was There" adalah sebuah karya seni yang memadukan animasi indah dengan cerita yang mendalam dan emosional. Film ini tidak hanya menawarkan hiburan visual, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan makna persahabatan dan penerimaan diri. Bagi penggemar animasi dan cerita yang menyentuh hati, film ini adalah pilihan yang sangat layak untuk ditonton.

ANIME GRAVE OF THE FIREFLIES

 


Grave of the Fireflies (Jepang火垂るの墓HepburnHotaru no Haka) adalah sebuah film tragedi perang animasi Jepang tahun 1988[4][5] yang berdasarkan pada cerpen semi-autobiografi bernama sama tahun 1967 karya Akiyuki Nosaka. Film tersebut ditulis dan disutradarai oleh Isao Takahata, dan dianimasikan oleh Studio Ghibli untuk penerbit cerita tersebut Shinchosha Publishing.[6] Film tersebut menampilkan Tsutomu Tatsumi [ja]Ayano Shiraishi [ja]Yoshiko Shinohara [ja] dan Akemi Yamaguchi [ja]. Belatar belakang kota Kobe, Jepang, film tersebut mengisahkan cerita dua bersaudara, Seita and Setsuko, dan perjuangan mereka untuk bertahan hidup pada bulan-bulan akhir Perang Dunia KeduaGrave of the Fireflies meraih sambutan kritis dan menjadi salah satu film perang terbesar sepanjang masa dan telah diakui sebagai karya besar dari animasi Jepang.[7][8

Grave of the Fireflies adalah sebuah film animasi Jepang yang dirilis pada tahun 1988. Film ini disutradarai oleh Isao Takahata dan diproduksi oleh Studio Ghibli. Cerita film ini berfokus pada kehidupan dua anak yatim piatu, Seita dan adik perempuannya Setsuko, selama Perang Dunia II di Jepang. Seita dan Setsuko berusaha bertahan hidup di tengah kekacauan perang, namun harus menghadapi kelaparan, kematian, dan kehilangan.

Grave of the Fireflies menggambarkan penderitaan yang dialami oleh anak-anak yang terkena dampak perang. Seita, seorang anak laki-laki yang berusaha melindungi dan menyelamatkan adik perempuannya, harus menghadapi tantangan serta beban tanggung jawab yang besar. Film ini menyoroti ketangguhan dan kegigihan Seita dalam menjalani kehidupan yang penuh penderitaan, dan menghadirkan kesedihan dan kesulitan yang sulit dilupakan.

Grave of the Fireflies adalah sebuah film animasi Jepang yang dirilis pada tahun 1988, disutradarai oleh Isao Takahata.

Cerita ini mengisahkan tentang dua anak yatim piatu, Seita dan adik perempuannya Setsuko, yang berusaha bertahan hidup di Jepang pada masa Perang Dunia II.

Setelah kehilangan rumah mereka akibat serangan bom, Seita dan Setsuko berusaha mencari tempat tinggal sementara dan mampu mencari makanan. Mereka bergantung pada ikatan mereka sebagai saudara dan berjuang melalui kesulitan hidup.

Namun, keterbatasan makanan dan kurangnya perawatan akhirnya merenggut nyawa Setsuko. Sementara itu, Seita yang hancur hati, terpaksa hidup sebagai gelandangan dan mencari makanan yang semakin sulit didapat.

Grave of the Fireflies menggambarkan betapa pahitnya hidup di tengah perang, penuh dengan kepiluan dan penderitaan yang dialami oleh Seita dan Setsuko.

Grave of the Fireflies adalah film animasi Jepang yang disutradarai oleh Isao Takahata. Film ini mengisahkan tentang perjuangan dua anak di Jepang selama Perang Dunia II. 

Seita adalah tokoh utama pria dalam cerita ini. Dia adalah seorang anak laki-laki yang berusia 14 tahun. Setelah kematian ibunya dalam serangan bom, Seita berusaha untuk melindungi adik perempuannya, Setsuko, dan bertahan hidup sendiri.

Setsuko adalah adik perempuan Seita. Dia berusia sekitar 4-5 tahun. Setsuko adalah sosok yang polos dan pemalu. Bersama Seita, dia berjuang untuk mencari makanan dan tempat tinggal di tengah kekuatan perang yang menghancurkan

Ibuki adalah seorang wanita yang memberikan perlindungan sementara kepada Seita dan Setsuko. Dia adalah karakter yang bersimpati dan mencoba membantu mereka dalam kesulitan mereka.

Ayah Seita dan Setsuko merupakan seorang marinir Jepang yang berjuang dalam Perang Dunia II. Meskipun mereka tampil dalam cerita ini hanya dalam adegan-adegan kilas balik, pengaruh mereka terhadap kehidupan Seita dan Setsuko sangat kuat.

Grave of the Fireflies adalah sebuah film yang menampilkan karakter-karakter yang berusaha bertahan hidup di tengah situasi sulit pada masa Perang Dunia II. Cerita ini menggambarkan ketahanan, kekuatan keluarga, dan pengorbanan yang luar biasa.

Grave of the Fireflies adalah sebuah film yang mengharukan dan menggugah hati. Dengan alur cerita yang mendalam dan karakter-karakter yang kuat, film ini berhasil menggambarkan kepedihan dan keteguhan jiwa dalam situasi perang. Dengan visual yang indah dan musik yang menghantarkan emosi, Grave of the Fireflies berhasil mengajak penonton untuk merenungkan tentang kepentingan persaudaraan, harapan, dan kehidupan di tengah kegelapan. Sebuah pengalaman yang tidak akan terlupakan.]

ANIME PONYO


 

Seekor ikan kecil bernama Brunhilde berkeinginan untuk melakukan sebuah petualangan dan memutuskan untuk pergi dari rumahnya tanpa sepengetahuan ayahnya (Fujimoto). Fujimoto merupakan seorang ilmuwan dan penyihir yang tinggal di dasar laut dan merupakan seorang manusia pada awalnya. Brunhilde tidak pernah menyangka keputusannya akan merubah kehidupannya. Di perjalanan menuju permukaan air, Brunhilde hampir saja tertangkap oleh jaring nelayan. Jaring tersebut menyebabkan dirinya terperangkap disebuat toples kaca dan kemudian dia terdampar di tepi laut.

Brunhilde diselamatkan oleh seorang anak laki-laki bernama Sosuke dengan cara memecahkan toples tersebut. Namun pada saat memecahkan toples tersebut ibu jari Sosuke tergores kaca dan Brunhilde menjilat darah Sosuke dan seketika lukanya sembuh. Sosuke membawa Brunhilde ke rumah nya dan memberi nama baru yaitu Ponyo. Singkat cerita mereka menjadi sangat dekat dan Sosuke sangat menyayangi Ponyo.

Tanpa sepengetahuan Ponyo ayahnya mencari dia dan berusaha untuk membawanya kembali ke dasar laut bersama saudara-saudarinya. Pada saat Sosuke membawa Ponyo ke tepi laut, dia terkejut karena Ponyo dapat berbicara. Beberapa saat kemudian Fujimoto datang bersama para roh laut untuk membawa Ponyo kembali ke dasar laut. Sosuke sangat sedih dan merasa kecewa karena tidak dapat menjaga Ponyo. Ibu Sosuke mencoba untuk menghibur Sosuke dengan mengajaknya berbelanja dan memberitahu bahwa Ayahnya (Koichi) akan pulang malam ini. Akan tetapi, ketika semua makan malam telah siap Koichi memberitahu bahwa mereka tidak dapat pulang malam itu. Sehingga mereka hanya berkomunikasi melalui kode sinar lampu.

Ponyo kembali kedasar laut dan dikurung oleh ayahnya. Mereka berdebat mengenai tindakan Ponyo yang sangat berbahaya menurut ayahnya. Karena rasa sayang Ponyo terhadap Sosuke dia berusaha melarikan diri dan dibantu oleh saudara-saudarinya. Tanpa disengaja, Ponyo masuk ke ruang ramuan ajaib ayahnya dan menggunakannya. Ramuan ajaib itu membuat dia memiliki kaki dan tangan layaknya seorang anak manusia. Bahkan ramuan ajaib itu mengubah saudara-saudarinya menjadi ombak yang dapat membawa Ponyo kembali pada Sosuke.

Ponyo sangat senang ketika dia berhasil bertemu kembali dengan Sosuke. Namun, Ponyo tidak menyadari bahwa saudara-saudarinya yang telah berubah menjadi ombak menyebabkan terjadinya Tsunami pada saat itu dan menyebabkan badai yang disertai gelombang tinggi serta angin yang kencang dan membuat Lisa khawatir dengan panti jompo. Pada saat tsunami menerjang seisi kota, Lisa pergi menuju Panti Jompo tempat dia bekerja dan meninggalkan Sosuke serta Ponyo di rumah.

Pada saat Sosuke dan Ponyo bangun mereka terkejut karena seisi kota telah banjir kecuali rumah mereka yang berada di puncak bukit. Mereka menyadari bahwa Lisa belum pulang dari panti jompo dan berencana untuk mencari Lisa ke panti jompo. Ponyo mengubah kapal mainan Sosuke menjadi besar dan cukup untuk mereka kendarai untuk mencari Lisa.

Lisa dan seluruh penghuni panti jompo tenggelam bersama seisi kota, tetapi ada ibu Ponyo yang menyelamatkan mereka. Ibu Ponyo merupakan seorang Dewi laut yang sangat cantik dan memiliki kekuatan yang sangat ajaib dan lebih besar dari kekuatan Ponyo. Ibu Ponyo membuat sebuah gelembung yang dapat melindungi mereka dari banjir, bahkan para penghuni panti jompo dapat berjalan dan tidak merasakan sakit dikakinya lagi.

Di perjalanan Sosuke dan Ponyo dalam mencari Lisa, Ponyo tertidur dan kembali menjadi ikan kecil. Sosuke sangat sedih karena Ponyo kembali menjadi ikan dan secepat mungkin membawa Ponyo dala ember menuju panti jompo. Ketika mereka hampir sampai ke panti jompo, Fujimoto berusaha merebut Ponyo dengan cara kasar. Namun Sosuke dapat melewatinya dengan bantuan penghuni panti jompo.

Ketika mereka sampai di panti jompo, mereka bertemu dengan ibu Ponyo sang Dewi Laut. Ibu Ponyo memberikan pilihan kepada Ponyo untuk menjadi manusia dengan syarat dia harus mengembalikan kekuatan ajaibnya dan Sosuke tidak boleh mencintai atau menyayangi orang lain selain Ponyo. Jika Sosuke mengingkari janjinya maka Ponyo akan mati dan menjadi buih air. Dengan kekuatan ajaib Ibu Ponyo sang dewi laut, Ponyo berubah menjadi manusia.

Cerita film ini dibuat atas dasar inspirasi dari film animasi Walt Disney karya Hans Christian Andersen yaitu The Little Mermaid. Akan tetapi tidak semua mengenai film ini diadaptasi dari film tersebut, dengan berani Hayao mengubah banyak hal dalam film ini.

Film ini tidak memiliki alur/plot namun mudah dimengerti, dan pada akhirnya membongkar semua misteri pada awal film. Siapa yang menyangka film ini merupakan film animasi dengan format 2 dimensi? Walaupun sangat ketinggalan jaman, keindahan gambar yang tercipta tidak meninggalkan kesan buruk justru membuat kesan film ini semakin enak dipandang dan sangat cocok untuk ditonton anak-anak hingga orang dewasa.

Hayao Miyazaki membumbui film animasi ini dengan banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisaah hidup Ponyo dan Sosuke. Kegigihan dan keinginan kuat yang ditunjukkan Ponyo membuat saya sadar bahwa semuanya membutuhkan pengorbanan dan proses yang tidak mudah. Juga pembelajaran yang tersirat mengenai keseimbangan ekosistem yang dapat menyadarkan penonton untuk menjaga alam semesta.

ANIME THE BOY AND THE HERON

 


The Boy and the Heron (君たちはどう生きるか, Kimitachi wa Dō Ikiru ka) adalah sebuah film animasi fantasi Jepang tahun 2023 yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki dan diproduksi oleh Studio Ghibli.[3]

Judulnya merujuk pada novel berjudul sama karangan Genzaburō Yoshino terbit pada tahun 1937 yang muncul dalam film, namun memiliki cerita orisinal tersendiri dan tidak ada hubungannya dengan cerita pada novel. Pengisi suaranya diisi oleh Soma Santoki, Masaki SudaKo ShibasakiAimyonYoshino KimuraTakuya KimuraKarou Kobayashi, dan Shinobu Otake. Disebut-sebut sebagai "film fantastik besar", yang menceritakan kisah seorang anak laki-laki bernama Mahito Maki yang menemukan sebuah menara yang terbengkalai di kota barunya dan memasuki dunia fantastik dengan burung bangau abu-abu yang bisa berbicara.[4]

The Boy and the Heronditayangkan di Jepang pada 14 Juli 2023, oleh Toho dan ditayangkan dalam format IMAX. Film ini disebut sebagai karya terakhir Hayao Miyazaki. Film ini tidak melakukan promosi apa pun, dan Ghibli memilih untuk tidak merilis trailer, gambar, sinopsis, atau detail casting apa pun di luar Jepang, kecuali satu poster.[5] Film berhasil meraup lebih dari $50 juta di Jepang.

Nyatanya, karakter Mahito Maki dalam film The Boy and the Heron terinspirasi dari sosok Hayao Miyazaki di masa kecilnya dulu. Tak hanya Mahito, ayahnya yang bernama Shoichi Maki pun diceritakan mirip dengan ayah Hayao yang bekerja memproduksi bagian tubuh pesawat.

Selama Perang Dunia II, keluarga Hayao Miyazaki pun harus mengungsi ke pedesaan, persis seperti yang terjadi pada Mahito dan keluarganya!

Sebelum pengumuman pensiun pada tahun 2013 lalu, Hayao Miyazaki sebenarnya telah berkali-kali menginformasikan hal yang sama. Namun, sebuah alasan membuatnya berubah pikiran.

Secara tak langsung, Hayao Miyazaki pun sempat mengisyaratkan bahwa The Boy and the Heron diproduksi untuk cucunya. Film ini dibuat sebagai media untuk mengatakan bahwa Hayao Miyazaki mungkin akan segera berpindah ke dunia yang berbeda, dan film inilah yang akan dia tinggalkan untuk sang cucu.




ANIME TOTORO


 

Dua gadis muda, Satsuke dan adik perempuannya Mei, pindah ke sebuah rumah di pedesaan bersama ayah mereka untuk lebih dekat dengan ibu mereka yang dirawat di rumah sakit. Satsuke dan Mei menemukan bahwa hutan di dekatnya dihuni oleh makhluk ajaib yang disebut Totoro. Mereka segera berteman dengan Totoro ini, dan mengalami beberapa petualangan ajaib.

Ini adalah film yang lembut dan mempesona yang mudah dicintai. Anak-anak dan penggemar anime sama-sama akan terpesona. Temanya mistis dan imajinatif. Satu hal yang benar-benar membuat saya terikat dengan film ini adalah kebebasan, ketulusan, dan variasi ekspresi emosional yang digunakan oleh karakter-karakternya (terutama dua gadis muda dan Totoro, teman berbulu mereka di hutan). Ada banyak petualangan ajaib yang bisa ditemukan dalam film ini, mulai dari terbang dengan payung hingga menangkap bus kucing raksasa yang hidup (dan "mengeong") yang melompat dari puncak pohon ke puncak pohon untuk berkeliling. Meskipun ibu gadis-gadis itu berada di rumah sakit, dan gadis termuda, Mei, tersesat (dan ditemukan), tidak ada yang mengganggu tentang film ini. Film ini sangat lembut. Animasi ini berwarna-warni dan ekspresif, dan karakter-karakternya muda, penuh kasih, dan berjiwa bebas. Secara keseluruhan, ini adalah petualangan yang menyenangkan, penuh kasih, dan imajinatif.

Film ini akan membuat Anda merasa seperti anak kecil lagi, berkat semua karakter yang hidup!

Anime Spirited Away

 



Spirited Away (千と千尋の神隠しSen to Chihiro no Kamikakushi) adalah film fantasi animasi Jepang 2001 yang ditulis dan disutradarai oleh Hayao Miyazaki, dianimasikan oleh Studio Ghibli untuk Tokuma ShotenNippon Television NetworkDentsuBuena Vista Home EntertainmentTohokushinsha Film, dan Mitsubishi.[7] Pengisi suara film ini antara lain: Rumi HiiragiMiyu IrinoMari Natsuki, Takeshi Naito, Yasuko SawaguchiTsunehiko Kamijō, Takehiko Ono, dan Bunta Sugawara.

Spirited Away bercerita tentang Chihiro Ogino (Hiiragi), seorang gadis 10 tahun yang saat pindah ke lingkungan baru, memasuki dunia Kami (cerita rakyat roh Shinto Jepang).[8] Setelah orang tuanya diubah menjadi babi oleh penyihir Yubaba (Natsuki), Chihiro mengambil pekerjaan di pemandian Yubaba untuk menemukan cara membebaskan dirinya dan orang tuanya, dan kembali ke dunia manusia.

Awalnya dirilis di Jepang pada 20 Juli 2001 oleh distributor Toho, film ini mendapat pengakuan universal,[9] mendapat US$395,8 juta di box office seluruh dunia.[a][10] Ini sering dianggap sebagai salah satu film terbaik abad ke-21 serta salah satu film animasi terbesar yang pernah dibuat.[11][12][13] Oleh karena itu, film ini menjadi film paling sukses dan berpenghasilan tertinggi dalam sejarah Jepang dengan total ¥31,68 miliar ($305 juta).[14] Ini memegang rekor selama 19 tahun sampai dilampaui oleh Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train pada tahun 2020.

Film ini memenangkan penghargaan Oscar pada tahun 2002 dalam kategori Film Animasi Terbaik dan menjadi anime pertama yang meraih penghargaan dalam kategori tersebut. Film ini juga memenangi Penghargaan Beruang Emas pada Pesta Film Internasional Berlin 2002 (bersama Bloody Sunday).




Jumat, 13 September 2024

VIDEO VIBES JEPANG

ini suasana di beberapa daerah di JEPANG


Senin, 29 Juli 2024

RAMEN JEPANG🍜

 Apa itu ramen Jepang?



Ramen adalah sup mi yang kerap diasosiasikan dengan Jepang. Meskipun berasal dari Tiongkok, ramen telah menjadi salah satu hidangan terpopuler dan wajib dicoba di Jepang, bersama dengan susyi, sasyimi, dan hidangan khas Jepang lainnya.

Semangkuk ramen memiliki dua elemen utama: mi dan kuah. Tergantung pada kedai ramen dan kawasan yang Anda kunjungi, Anda dapat memilih jenis kuah, mi, dan topping Anda sendiri

Suasana Kota Maizuru✨️

MAIZURU, JEPANG 



Pencinta sejarah dan kota pesisir wajib datang ke Maizuru. Kota yang dekat dengan Takahama ini terkenal berkat kapal tempur. Pasalnya, Maizuru merupakan salah satu dari empat distrik yang dikuasai Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada Perang Dunia II. Jejak peninggalannya masih ada di Maizuru.Kamu bisa belajar sejarah di Maizuru Red Brick Park yang dibangun pada era Meiji dan Taisho. Kalau sudah selesai, kamu bisa berjalan kaki ke Maizuru Port hanya untuk sekadar bersantai melihat birunya laut. Singgah sampai sore untuk melihat sunset-nya.



Jumat, 26 Juli 2024

RORONOA ZORO SANG PENDEKAR PEDANG ONE PIECE

 Fakta Menarik Roronoa Zoro, sang Pendekar Pedang di One Piece





Roronoa Zoro adalah salah satu karakter paling populer dalam serial anime One Piece. Tokoh ini dikenal sebagai pendekar pedang berambut hijau yang memiliki kekuatan luar biasa. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Zoro.

Rekrutan Pertama Kru Bajak Laut

Zoro adalah rekrutan pertama yang bergabung dengan kru bajak laut topi jerami, dipimpin oleh Monkey D Luffy. Dia memiliki keahlian unik dalam menggunakan lebih dari satu pedang dalam pertempurannya, yang membuatnya sangat berbahaya bagi lawan-lawannya. 

Zoro juga memiliki kemampuan untuk menggunakan Kenbunshoku Haki, yang memungkinkannya merasakan kehadiran musuh dan mengantisipasi serangan mendadak. Selain itu, ia juga ahli dalam menggunakan Busoshoku Haki, yang mampu menembus pertahanan lawan-lawannya.

Sejarah Kompleks

Zoro memiliki sejarah yang kompleks dan penuh petualangan. Dia bercita-cita menjadi ahli pedang sejak kecil dan telah mengalami banyak pertempuran yang membuatnya berotot dan penuh dengan bekas luka.

Zoro juga memiliki tiga anting emas di daun telinga kiri dan sering menyematkan bandana hitam di kepala saat bertarung dengan serius. Karakter Roronoa terinspirasi dari sejarah bajak laut.  

Tokoh Berbahaya dan Kuat

Selama petualangan di One Piece, Zoro sering kali menjadi salah satu kru yang paling berbahaya dan kuat. Dia memiliki bounty yang sangat tinggi, meskipun pernah tertinggal dari Sanji dan Jinbe pada suatu alur cerita. 

Zoro memiliki keahlian unik dalam menggunakan pedang Shusui, yang diberikan oleh penduduk Wano, dan kemudian digantikan dengan pedang Enma. Keahlian dan kekuatannya membuatnya menjadi salah satu pendekar pedang terhebat di dunia One Piece.

Memiliki Hubungan Kuat dengan Bajak Laut

Zoro juga memiliki hubungan yang kuat dengan rekan-rekannya di kru bajak laut topi jerami. Ia sangat setia dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Zoro sering kali menjadi salah satu kru yang paling berperan dalam pertempuran besar. 


Meskipun jarang menggunakan tangan untuk menarik pedang, Zoro tetap menjadi salah satu pendekar pedang yang paling dihormati dan ditakuti di dunia One Piece

FOTO FOTO JEPANG